Sabtu, 22 Mei 2010

Resensi Novel

Judul Buku : Children Of The Lamp - The Akhenaten Adventure

Jenis Buku : Novel

Pengarang : P.B. KERR

Tahun Terbit : 2008

Penerbit :
Penerbit Matahari

Penterjemah : Utti Setiawati


Resensi Buku :

Novel ini menceritakan tentang sebuah Keluarga yang memiliki sepasang anak kembar, anak kembar tesebut bernama Philippa dan John. Cerita dimulai pada saat philipa dan jhon yang baru berumur dua belzs tahun sudah memiliki geraham bungsu, gigi yang biasa tumbuh pada manusia normal saat menginjak umur 24 tahun. Dokter gigi mereka pun memutuskan untuk mencabutnya. Saat pencabutan gigi tersebut, mereka dibius. Mereka pun tidak sadarkan diri. Saat tidak sadar, John bermimpi bertemu pamannya (adik ibunya) yang tinggal di Inggris yang bernama Nimrod. Di mimpi itu juga ada Philippa. Di mimpi itu paman Nimrod menyuruh mereka untuk meminta izin pada orangtua mereka untuk pergi ke Inggris.

mereka ragu apakah keinginan untuk pergi ke inggris akan di izinkan atau tidak. mereka meminta pada orangtua mereka untuk pergi ke Inggris, namun hanya pergi berdua. Ternyata mereka diizinkan, ini aneh karena orang tua mereka selelu megekang anak-anaknya pada usia-usia tersebut apalagi pergi jauh hanya ber dua. Mereka pun pergi ke Inggris, menemui paman Nimrod.Sesampainya mereka di Inggris, mereka diberi fakta yang memgejutkan, fakta bahwa mereka adalzh jin, begitu juga ibu mereka, tapi tidak ayah mereka. Mereka dikirim ke Inggris untuk mengetagui jati diri dan berlatih nenjadi jin yang sebenarnya.
namun di inggris terdapat peretempyran abadi antara jin dan iblis, dan mereka masuk didalam pertempuran tersebut nantinya.

John, Philippa, dan Nimrod termasuk ras jin yang baik dan kuat, mereka disegani oleh jin lain, kecuali iblis dan pasukannya.Dari sumber yang mereka percayai, ternyata iblis sedang mencari makam
Akhenaten. Di dalam makam tersebut terdapat lampu yang berisi 70 jin yang menurut pada siapa saja yang membuka lampu tersebut. 70 jin itu sangat kuat, karena mereka merupakan pengawal raja Fir’aun Akhenaten yang sangat tetlatih. Paman Nimrod kawatir jika 70 jin itu ditemukan iblis pertama kali, keberadaan jin dan manusia akan tinggal sejarah.
Nimrod pun mengajak John dan Philippa turut serta mencari keberadaan lampu yang berisi 70 jin itu. Mereka berangkat ke Mesir.

Iblis selangkah lebih maju. Iblis menemukan makam Akhenaten lebih dulu dari paman Nimrod. Tapi untungnya, lampu itu tidak di sana, lampu yang ternyata berbentuk tongkat itu telah diambil oleh penjarah dan dijual ke musium.Merasa tidak aman, paman Nimrod, John, dan Philippa menyusun rencana untuk menangkap penimpin para iblis, dengan menasukkannya ke dalam botol. Rencana mereka berhasil, iblis telah terjebak. Tapi keadaan belum aman, mereka tetap harus menemukan tongkat berisi 70 jin itu sebelum pasukan iblis yang menemukan terlebih dahulu.

Pencarian pun berlanjut dengan mencari dan meneliti tongkat di seluruh dunia.
Ternyata tongkat itu ada di Inggris, kampung halaman paman Nimrod, tepat di depan hidungnya. Ketika mereka hendak memusnahkan tongkat itu, mereka malah membangkitkan roh raja Akhenaten. Kedua kalinya, mereka menjebak musuh mereka, raja Akhenaten, ke dalam botol, dan membuangnya di Arktik, Kutub Utara.